Maandag 18 Maart 2013

in my dream

In My Dream

Author: Park Hyesung

Pairing: YeWook

Genre: Romance

Rate: T

Summary:
Warning: YAOI

Disclaimer: Author hanya meminjam nama mereka untuk kepentingan cerita. Tak suka dengan pairing ini? Tinggal keluar dari halaman ini kok ^^
.
.
“Wah, keren sekali anak baru itu.”
“Ne! Dia sampai bisa menaklukkan yang namanya Raja Galak seperti Ryeowook.”

“Kudengar namja itu satu kamar dengan Ryeowook makanya bisa sampai kejadian seperti itu!”
Bisikan-bisikan para siswa di sekolah khusus namja itu membuat Yesung, sang pelaku pencium Raja galak jadi pusing. Bayangkan saja, si Kyuhyun yang rupanya ketua redaksi sekolah menyebarkan foto itu dikoran sekolah pagi ini dan juga di mading sekolah!
Rambut Yesung yang sudah berantakan diacak lagi oleh tangannya. Kepalanya jadi mumet mendengar ocehan para siswa di kantin sekolah. Ini waktu sarapan, tapi mengapa harus memakan para ocehan siswa sih?

“Kim Yesung!”
Brak!
Namja tampan itu tersentak kaget saat ada yang memukul mejanya kasar. Hampir saja ia bisa tersedak oleh tangan lentik itu. “Tanggung jawab!” Bentak namja mungil bernama Ryeowook itu.
Tidak dipedulikannya para murid yang sudah eksis nonton keributan itu di tempat masing-masing. “Tanggung jawab?” Ulang Yesung bingung. “Aku bahkan belum ‘menyentuhmu’ kok.” Lanjutnya sambil berwajah polos.

Sontak, pipi Ryeowook jadi memerah tapi ia berusaha tidak memperdulikan. “Lihat ini!” Sebuah koran melayang tepat diwajah Yesung. Segera saja Yesung mengambil koran itu dan membacanya.
Namja yang terkenal dengan julukan namja galak itu menyandarkan tubuhnya di sisi meja. “Bertanggung jawablah, Anak Baru!” Bentaknya lagi. Yesung yang sekilas membaca tahu inti pembicaraan ini.
Tanggung jawab soal berita memalukan itu? Memang apa yang harus dipertanggung jawabkan jika Ryeowook juga menikmatinya?
“Cih.” Yesung mendecak. Ia bangun dari duduknya dan berjalan ke hadapan Ryeowook. Mendekatkan wajahnya hingga tersisa beberapa senti walaupun Ryewook berusaha memundurkan kepalanya.
Tangan mungil Yesung mengelus pipi kiri Ryeowook, membuat getaran halus tercipta di tubuh mungil itu. Beberapa murid histeris melihat adegan yang tidak wajar dari Ryeowook.
Yesung memiringkan wajahnya, mendekatkan bibirnya di telinga kiri Ryeowook sementara tangannya masih mengelus-ngelus pipi tirus itu. “Kau mau aku bertanggung jawab seperti apa eoh?” ujarnya dengan suaranya yang husky.

“Eungh~” Lenguhnya kecil saat lidah Yesung menjilat daun telinganya. Beberapa murid terdengar berhisteris lagi.
“Apa mereka pacaran?”
“Aku rasa iya! Betapa so sweetnya mereka!”
Yesung ber-smirk ria saat mendengar kalimat yang dilontarkan dua orang siswa dipojokan itu. “Apel~” Desah namja tampan itu.

Ryeowook menutup mata pasrah. Ia terlalu geli mendengar Yesung mendesah seperti itu. “A-apa?” Tanyanya terbata-bata. “Jadian yuk?” Jawab Yesung.
“Mworago?” Ryeowook yang begitu terkejut mendorong Yesung hingga terjatuh. “Neo micheosseo?!” Serunya tidak percaya. Ia membalik tubuhnya dan berlari pergi. Yesung mendecak lagi. “Belum waktunya yah?” gumamnya kecil.

“Whao! Kau benar-benar berani, Tuan Kim!” Puji Donghae sambil membawa nampan bersama Kyuhyun disebelahnya. Namja tampan itu cuman nyengir dan berusaha bangun dan duduk lagi pada kursi. “Ckckck, Kau sungguh hebat, Yesung.” Ujar Kyuhyun.
“Hm? Itu bukan apa-apa.” Yesung kembali makan. Sebelumnya, Kyuhyun dan Yesung sudah berkenalan.

Para murid kembali ke aktivitasnya yang semula walaupun masih ada yang berfanboying atas kejadian YeWook tadi.
Sedangkan ditempat lain, Ryeowook berjalan di koridor menuju kelasnya. Melewati beberapa mading sekolah yang ramai dikerubungi para murid. “Ryeowook-ah! Apa benar kau melakukannya dengan anak baru itu?”
Ryeowook menoleh pada asal suara, menatap tajam orang yang bertanya padanya. “Jangan bertanya lagi!” Balasnya ketus dan mengambil headsead dalam saku celanya dan memasangkannya di telinga.
Wajahnya yang manis jadi tambah manis -menurut beberapa orang- saat marah itu masuk kedalam kelas. Ia menggumamkan beberapa lirik dalam lagu yang sedang ia dengarkan.
“Wah, suaranya bagaikan malaikat yah?” puji teman sekelasnya. Sayangnya Ryeowook tak dapat mendengar itu. “Padahal lagu itu lumayan galau. Bisaan dia nyanyiinnya begitu. Benar-benar bikin tenang.” Balas yang lainnya.

“Hahaha, jeongmal? Aku tidak tahu kalau Yesung seperti itu!” Kyuhyun tertawa terbahak-bahak dengan Donghae saat masuk kedalam kelas disusul wajah bete milik Yesung.
“Apaan sih? Ikan amis diam deh!” Balas Yesung kesal. “Ssst! Diam deh.” Ujar Kyuhyun menyuruh mereka berhenti untuk bicara. “Dengar siapa yang nyanyi.”
“Neomu neomu areumdawo ne meosubae neogsi ppajyeobeorin na, ppajyeobeorin na…” nyanyi Ryeowook ditempat duduknya dengan mata terpejam. Yesung saling berpandangan dengan kedua temannya. “Sorry Sorry Answer?” Gumam Yesung sambil ngeluarin smirk.
Dengan cepat ia berlari kedepan Ryeowook dan mendekatkan wajahnya seperti di kantin tadi. Tangannya menarik salah satu headsead namja itu

“Sangsahal su eobseo neoreul irnneundaneun geot~ Naega eobsi saranghaneun sarmiran neon geol, i sunganeul gieokhalkke maengsehalkke… neol cheoeumcheoreom baraboneun haebaragi kkot~”
(Aku tak bisa membayangkan jika kehilanganmu~ Hidupku sendiri tanpa dirimu, Aku janji aku akan ingat saat ini… Aku terlihat seperti bunga matahari~)
Suara Yesung yang begitu menggetarkan hati membuat Ryeowook tak bisa berkata-kata selain melanjutkan nyanyian Yesung.
“machi neon nareul guwonhage bonaejin geol~ Saranghaneun sarmi naege heorakdoen geol~” (Seolah kau dikirim sebagai penolongku~ Sebuah kehidupan yang bisa kucintai~) Yesung langsung menempatkan jari telunjuknya di bibir Ryeowook.
“geudaemaneuro naneun chungbunhae, Finally you in my life~” (Aku puas hanya denganmu, akhirnya kau dalam hidupku~) Bibir Yesung mengecup sekilas bibir Ryeowook.
Semburat merah muncul menghiasi pipi Ryeowook. Wajah terkejut datang dari seluruh orang yang ada di kelas tersebut. Kyuhyun yang liciknya merekam semua itu bergumam, “Aku harap mereka jadian.”
Wajah mungil itu menghadap samping, malu menatap wajah Yesung yang sukses membuatnya merasakan debaran hangat di dadanya. “Apelnya keluar lagi~”


“Yesung!” Ketusnya malu saat Yesung mengecup pipinya. “Awas saja pas di kamar.” Geramnya dengan wajah memerah. Namja tampan itu menyengir lebar. Ia beranjak dari hadapan Ryeowook menuju meja kosong untuknya.
Donghae geleng kepala melihat perilaku Yesung yang terang-terangan menunjukan perilaku ‘bejat’nya itu. “Suaramu keren.” pujinya sambil merangkul Yesung. “Hm?” Yesung tersadar, barusankan dia nyanyi lagu ballad!
“Sudah kubilang kau cocok dengan lagu genre ballad, Kura-kura!” Donghae mengacak gemas rambut Yesung kemudian lari ke tempat duduknya sebelum ia dilempar oleh Yesung.
“Ballad? Aku lebih suka rock.” Gumamnya galau. Baru kali ini dia kepikiran serius tentang masalah seperti ini. Biasanya juga cuek bebek.
.
.
.
“Ya! Kubilang berhenti, namja brengsek!” Seru Ryeowook sambil mengejar teman sekamarnya yang berlari kabur itu. Sebelumnya, Yesung mencium pipinya lagi di halaman sekolah saat pulang tadi.
Yesung hanya tertawa dan tetap berlari menghindari Ryeowook. “Dasar lemot! Larinya lambat banget sih!” Sahut Yesung dari kejauhan. Namja mungil itu berhenti dan mengambil nafas. “Argh! Capek ah! Aku mau pulang saja.” Gumamnya.
Kening milik Yesung mengerut ketika Ryeowook berjalan kearah yang berbeda. Ia berlari menghampiri

Ryeowook, “Apel! Mau kemana?” Tangannya merangkul tubuh mungil Ryeowook.
Krek!
“Aw!” Yesung menarik tangannya dan meniupi bekas gigitan Ryeowook, “Ya! Sakit tahu, Apel!” Sepasang mata caramel itu menatapnya tajam dan menendang kakinya, “Berisik! Jangan panggil aku ‘Apel’ lagi! Arraseo?”
Walaupun mengaduh kesakitan, Yesung tetap menolak pernyataan Ryeowook. “Shireo! Kau lebih manis jika kupanggil ‘Apel’!” Gombal Yesung. Namja manis itu tertohok, “Mwo? Neo michesseo?” Ryeowook memukul kepala Yesung bertubi-tubi.
Di kejauhan, sepasang sejoli melihat perilaku kekanakan mereka berdua. “Sudah kubilang, pasti mereka mengira dunia hanya milik mereka berdua.” Ujar Kyuhyun sambil geleng kepala.
“Ehm? Iya sih. Tapi katamu Ryeowook galak. Dia mana galak! Malah imut tahu gak?” Balas Donghae. “Memang begitu. Beberapa orang juga bilang dia imut tapi kalau sikapnya suka ngebentak kayak gitu kan namanya galak!”
Donghae mengangguk, “Oh iya, Hae.” Namja ikan itu menoleh, “Jadi uke-ku yuk?” Kyuhyun menggandeng tangan Donghae. “What?!” Sepasang mata Donghae membulat. “Wo… wo.. Are you crazy? Im Seme!” Ujar Donghae sok berbahasa inggris.
“Hahaha! Santai saja. Aku bercanda kok. Lagipula kau tidak cocok jadi uke~” Kyuhyun menoel-noel dagu Donghae. Tubuh Donghae merinding seketika, “Ih… Kyuhyun gila beneran!”
Balik lagi ke YeWook couple, Yesung masih saja menggoda Ryeowook. “Apel~ Ubahlah sifatmu~” Rayunya sambil ngerangkul Ryeowook tanpa perlawanan. “Cih, sifatku yah memang begini! Mau dirubah apanya?”
“Galakmu!” Yesung menyentil hidungnya. “Kau terlalu galak dengan wajah manis itu, Apel.” Ryeowook mengembungkan pipinya, mencegah warna semburat merah muncul lagi. “Diamlah, Yesung!”
Sepanjang koridor menuju kamar 303, Yesung masih setia menggombal dan merujuk Ryeowook. Sampai saat masuk kekamar, “Diam kagak?! Atau ku banting gitar mu sekarang!” Ancam Ryeowook kesal
“Aku tahu kau tidak berani~” Yesung menaruh tasnya di meja dan berjalan ke atas, tempat dimana ia bisa sendirian disana. Ryeowook merengut, emang iya sih dia nggak berani tapikan dia kesal.
“Kalau begitu tutup mulutmu!” Sentaknya. Yesung mengacuhkannya dan mengambil gitar listriknya. Memainkannya dengan suara keras. “Kim Yesung!” Serunya kesal. Cukup sudah telinganya mendapat suara-suara berisik dari Yesung.
“Oke, oke! Ayo kita buat perjanjian!” Ujar Ryeowook pada akhirnya. Tangan Yesung berhenti, menatap namja yang bersandar pada mejanya itu. “Perjanjian apa, wahai manis?”
Ryeowook kembali tertohok. Ya Tuhan, tinggal bersama Yesung bisa membuatnya mati hanya karena gombalannya itu. “Aku akan merubah sifat galakku jika kau berhenti menjadi rocker. Eotthe?”
Pengajuan janji Ryeowook membuat Yesung terdiam. Wajah datar yang ditunjukkannya bisa membuat Ryeowook menyimpulkan sesuatu. Yesung sepertinya tidak akan setuju.
“Aku setuju. Tapi dengan satu syarat dariku. Kau harus rela ku ‘rajai’” Ujar Yesung sambil mengubah posisinya duduk diranjang. Ucapan mengejutkan dari namja bermata mutiara itu membuatnya terdiam.
“Di ‘rajai’? Maksudnya?” Tanya Ryeowook balik. Senyum mengerikan muncul seperti biasa pada bibir Yesung. Ia turun dari atas dan mendekat pada Ryeowook. “Apel, apa kau tahu istilah BDSM?”
Ryeowook menelan salivanya susah. “Ja-jangan bilang kalau…” Kata-kata Ryeowook terhenti karena jari telunjuk Yesung ditaruh di bibirnya.
“Ayolah, sayang~ Jangan berpikiran terlalu ‘jorok’. Aku tidak akan melakukan hal seperti ‘itu’ kok. Cuman saja kau harus jadi budakku.” Lidah Yesung menjilat-jilat pipi Ryeowook denga lembut.
“Ta-tapi kalau begitu, kau mendapat keuntungan lebih!” ujarnya sedikit takut. Tubuhnya hampir melemas dan tidak bisa duduk dengan tegak. “Hm? Kau yakin? Aku rasa kau juga mendapat keuntungan jika ku-budakkan.”
“Hentikan~” Ryeowook memegang bahu Yesung agar dirinya tidak jatuh sementar Yesung asik merasakan manisnya pipi yang sudah memerah itu. “Jadi, apa kau setuju dengan syaratku, Apel manis?” Ryeowook mengangguk cepat. Sekarang yang harus dilakukannya hanyalah menghindar dari Yesung.
Namja tampan itu tersenyum puas. Ia menjauhkan dirinya dari Ryeowook dan duduk di kursinya. “Ayo kita buat kontrak kalau begitu.” Yesung mengambil kertas dan menuliskan sesuatu. Ryeowook terdiam dan hanya berusaha mengatur nafasnya.
“Ambil ini, tanda tangan dibawah ya~” Ryeowook membaca tulisan dikertas itu. “Perjanjian antara Yesung dan Ryeowook. 1. Ryeowook akan merubah sifatnya yang galak menjadi lebih manis. Sebagai gantinya, Yesung tidak akan menjadi rocker lagi.”
“2. Ryeowook akan menuruti semua perilaku dari Yesung. Jika salah satu dari mereka berdua melanggar, ia akan dihukum oleh orang yang satunya.” Ryeowook mengeryit, masa seperti itu juga? Tapi ia tetap tanda tangan pada akhirnya.
Yesung mengambil kertas tersebut, “Aku yang simpan ini.” Ujarnya lalu naik keatas. Ryeowook mengembungkan pipinya. “Kim Yesung! Harusnya aku yang simpan!”
“Sst!” Yesung membuatnya berhenti berbicara. “Sudah kubilang kau berhenti menjadi galak. Kenapa masih galak saja? Mau kuberikan hukuman, Apel Manis?”
“Andwae!” Ia mengambil handuk dan berlari ke kamar mandi. Wajahnya pasti selalu memerah ketika mendengar kata ‘Apel’. Yesung tertawa kecil, “Dia manis. Aku menyukainya.” Gumam Yesung sambil tersenyum.
.
.
.Ryeowook menggaruk-garuk kepalanya tidak gatal sambil menatap mumet buku pelajaran tentang angka-angka menyebalkan. “Kalau pembukuan aku masih bisa, kalau matematika aku nyerah. Huhuhu.” Sedihnya sambil menaruh kepala di meja dan menghadap samping. Krek
Pintu kamar mandi terbuka, tanpa sengaja Ryeowook menatap langsung ke sumber suara. “Kyaa!” Dengan cepat Ryeowook menutup wajahnya dengan tangan dan membelakangi Yesung.
Memang apa yang dilihat Ryeowook sampai seperti itu? Jawabannya, Yesung keluar kamar mandi dengan half naked. Tolong dicatat, HALF NAKED. Ia dengan polosnya keluar tanpa kain sedikitpun yang menutupi tubuhnya itu.
Yesung menepuk keningnya, “Ya ampun! Aku baru sadar kalau aku tidak tinggal sendirian di sini!” Gumamnya bodoh. “Yak! Cepat pakai baju, pabbo!” Seru Ryeowook dengan wajah memerah.
Sumpah demi apa kalau Ryeowook benar-benar malu. Secepat kilat Yesung lari keatas dan secepat mungkin ia memakai baju. Ia mengira ini adalah rumahnya sehingga kalau keluar kamar mandi tanpa pakaiankan gak terasa malu. Sebabnya, kamar mandi miliknya kan di dalam kamarnya.
“Su-sudah belum?” Tanya Ryeowook terbata-bata. “Sudah kok. Buka saja matamu.” Yesung berjalan kebelakang Ryeowook. Mata Ryeowook masih enggan terbuka. “Eits, apa yang kau lihat tadi eoh?” Tangan Yesung memeluk pinggangnya dari belakang.
“A-anou…” Ryeowook tidak berani melihat kebelakang. Pikirannya tiba-tiba saja mengingat kejadian tadi. Lagi-lagi pipi Ryeowook memerah tomat. “Wha~ Ada apel. Aku jadi tahu apa yang kau pikirkan.” Yesung mencubit pipi tirus itu.
“Pasti tadi lihat bagian bawahku nih. Ketahuan banget~” Ryeowook menggeleng cepat, “Aniyo!” Balasnya bohong padahal memang benar apa yang dikatakan Yesung. Tepat 100% malahan.
“Mengakulah jika mau aku berhenti, Apel.”
“Ne! Aku melihatnya! Puas? Cepat pergi dariku!” Serunya malu. “Hahaha, aku suka caramu marah. Manis banget~” Yesung melepaskan pelukannya dan beralih pada PRnya. “Matematika ya? Tanya Kyuhyun saja ah~”
“Kyuhyun?” Ryeowook menoleh pada Yesung yang tahu-tahunya sudah di depan pintu. “Yesung! Aku ikut kalau kau mau ke kamar Kyuhyun!” Ryeowook baru ingat kalau Kyuhyun jagonya matematika.
Beberapa saat kemudian, Yesung dan Ryeowook sudah eksis di depan pintu kamar 305, kamar sang Raja matematika dan Sang ikan. “Congek~ Kuyun~ Bantuin bikin PR dong!” Yesung dengan seenak jidat memanggil mereka asal-asalan.
“Kau gila ya? Masa nama mereka kau begituin?” Kata Ryeowook sambil masuk kekamar. “Congek! Kuyun!” Yesung tidak menghiraukan perkataan Ryeowook dan sekarang cengo melihat kegiatan duo itu.
“Ya! Memangnya kalian sudah selesai ngerjain PR?” Yesung dengan kasar memukul kepala-kepala itu. Rupanya mereka sedang asik main game, saudara-saudara. “Ecung!” Mereka meringis bersama.
Sementara ketiga orang itu sedang berdebat, Ryeowook dari kejauhan hanya menggigit bibir bawahnya. “Sepertinya mereka asik sekali walaupun sedang berantem begitu.”
“Jadi pengen bisa ikut begitu.” Ryeowook mempout bibirnya. Tiba-tiba saja dia merasa iri. Padahal dulu tuh dia lebih suka sendirian daripada bergaul dengan orang lain. Kenapa sekarang ngebet punya teman?
“Hei, jangan melamun dengan binir seperti itu.” Yesung dengan cepat mengecup bibirnya. Ryeowook bahkan tak sadar kalau Yesung ada didekatnya kalau saja bibirnya tidak dicium. “Jangan salting. Mending nyontek PR mereka. Mereka sudah selesai tuh!”
Yesung tersenyum manis. ‘Senyumnya…’ Ryeowook terpaku. Senyum manis milik Yesung mampu membuatnya tidak bersuara. “Hei, cepatlah. Sebentar lagikan mau makan malam.” Suruh Yesung.
“Arraseo!”
.
.
.
Sejuta pandangan melihat kearah kedua sejoli yang sedang mesra-mesraan -Atau lebih tepatnya salah satunya-. “Mereka pacaran?” desas desus seisi kantin malam itu terus mengalir.
“Apel, sudah kubilang jangan galak seperti itu.” Ujar Yesung dengan sabar ketika Ryeowook memelototi mereka satu persatu. “Itukan tidak galak. Itu namanya nggak suka!” Balasnya judes. “Apel sayang~ Ingat perja.jian kita kan? Mau nanti kuhukum eoh?”
Ryeowook mengembungkan pipinya, jangan sampai pipinya memerah lagi. “Sudahlah. Aku tidak mau di apa-apakan olehmu saat ini.” Ryeowook menyuapkan sesendok nasi kemulutnya. “Jeongmal? Berarti kalau dikamar boleh ya?” Yesung mengedipkan mata genit.
Ryeowook sih iya saja. Yang terpenting sekarang dia harus selamat dari tingkah mesum nan gombal Yesung. Jangan sampai ia di cap seorang namja tidak tahu diri.
“Makan yang benar dong. Masa sampai belepotan gini?” Jari Yesung mengambil nasi yang ada di pingir bibir Ryeowook kemudian memakannya. “Manis. Nasi ini begitu manis sepertimu.”
Ohok!
“Gwaenchanayo?” Yesung memberikannya air putih. Ryeowook langsung meneguknya sampai habis. “Kau selalu membuatku seperti ini!” Namja manis itu menundukkan wajahnya.
“Aku selesai makan!” Lanjutnya sambil berlalu meninggalkan Yesung. “Lho? Tunggu aku!”
The End
or
The And

Geen opmerkings nie:

Plaas 'n opmerking