In My Dream
Author: Park Hyesung
Pairing: YeWook
Genre: Romance
Rate: T
Summary:
Warning: YAOI
Disclaimer: Author hanya meminjam nama mereka untuk kepentingan
cerita. Tak suka dengan pairing ini? Tinggal keluar dari halaman ini kok
^^
.
.
“Wah, keren sekali anak baru itu.”
“Ne! Dia sampai bisa menaklukkan yang namanya Raja Galak seperti Ryeowook.”
“Kudengar namja itu satu kamar dengan Ryeowook makanya bisa sampai kejadian seperti itu!”
Bisikan-bisikan para siswa di sekolah khusus namja itu membuat
Yesung, sang pelaku pencium Raja galak jadi pusing. Bayangkan saja, si
Kyuhyun yang rupanya ketua redaksi sekolah menyebarkan foto itu dikoran
sekolah pagi ini dan juga di mading sekolah!
Rambut Yesung yang sudah berantakan diacak lagi oleh tangannya.
Kepalanya jadi mumet mendengar ocehan para siswa di kantin sekolah. Ini
waktu sarapan, tapi mengapa harus memakan para ocehan siswa sih?
“Kim Yesung!”
Brak!
Namja tampan itu tersentak kaget saat ada yang memukul mejanya kasar.
Hampir saja ia bisa tersedak oleh tangan lentik itu. “Tanggung jawab!”
Bentak namja mungil bernama Ryeowook itu.
Tidak dipedulikannya para murid yang sudah eksis nonton keributan itu
di tempat masing-masing. “Tanggung jawab?” Ulang Yesung bingung. “Aku
bahkan belum ‘menyentuhmu’ kok.” Lanjutnya sambil berwajah polos.
Sontak, pipi Ryeowook jadi memerah tapi ia berusaha tidak
memperdulikan. “Lihat ini!” Sebuah koran melayang tepat diwajah Yesung.
Segera saja Yesung mengambil koran itu dan membacanya.
Namja yang terkenal dengan julukan namja galak itu menyandarkan
tubuhnya di sisi meja. “Bertanggung jawablah, Anak Baru!” Bentaknya
lagi. Yesung yang sekilas membaca tahu inti pembicaraan ini.
Tanggung jawab soal berita memalukan itu? Memang apa yang harus dipertanggung jawabkan jika Ryeowook juga menikmatinya?
“Cih.” Yesung mendecak. Ia bangun dari duduknya dan berjalan ke
hadapan Ryeowook. Mendekatkan wajahnya hingga tersisa beberapa senti
walaupun Ryewook berusaha memundurkan kepalanya.
Tangan mungil Yesung mengelus pipi kiri Ryeowook, membuat getaran
halus tercipta di tubuh mungil itu. Beberapa murid histeris melihat
adegan yang tidak wajar dari Ryeowook.
Yesung memiringkan wajahnya, mendekatkan bibirnya di telinga kiri
Ryeowook sementara tangannya masih mengelus-ngelus pipi tirus itu. “Kau
mau aku bertanggung jawab seperti apa eoh?” ujarnya dengan suaranya yang
husky.
“Eungh~” Lenguhnya kecil saat lidah Yesung menjilat daun telinganya. Beberapa murid terdengar berhisteris lagi.
“Apa mereka pacaran?”
“Aku rasa iya! Betapa so sweetnya mereka!”
Yesung ber-smirk ria saat mendengar kalimat yang dilontarkan dua orang siswa dipojokan itu. “Apel~” Desah namja tampan itu.
Ryeowook menutup mata pasrah. Ia terlalu geli mendengar Yesung
mendesah seperti itu. “A-apa?” Tanyanya terbata-bata. “Jadian yuk?”
Jawab Yesung.
“Mworago?” Ryeowook yang begitu terkejut mendorong Yesung hingga
terjatuh. “Neo micheosseo?!” Serunya tidak percaya. Ia membalik tubuhnya
dan berlari pergi. Yesung mendecak lagi. “Belum waktunya yah?” gumamnya
kecil.
“Whao! Kau benar-benar berani, Tuan Kim!” Puji Donghae sambil membawa
nampan bersama Kyuhyun disebelahnya. Namja tampan itu cuman nyengir dan
berusaha bangun dan duduk lagi pada kursi. “Ckckck, Kau sungguh hebat,
Yesung.” Ujar Kyuhyun.
“Hm? Itu bukan apa-apa.” Yesung kembali makan. Sebelumnya, Kyuhyun
dan Yesung sudah berkenalan.
Para murid kembali ke aktivitasnya yang
semula walaupun masih ada yang berfanboying atas kejadian YeWook tadi.
Sedangkan ditempat lain, Ryeowook berjalan di koridor menuju
kelasnya. Melewati beberapa mading sekolah yang ramai dikerubungi para
murid. “Ryeowook-ah! Apa benar kau melakukannya dengan anak baru itu?”
Ryeowook menoleh pada asal suara, menatap tajam orang yang bertanya
padanya. “Jangan bertanya lagi!” Balasnya ketus dan mengambil headsead
dalam saku celanya dan memasangkannya di telinga.
Wajahnya yang manis jadi tambah manis -menurut beberapa orang- saat
marah itu masuk kedalam kelas. Ia menggumamkan beberapa lirik dalam lagu
yang sedang ia dengarkan.
“Wah, suaranya bagaikan malaikat yah?” puji teman sekelasnya.
Sayangnya Ryeowook tak dapat mendengar itu. “Padahal lagu itu lumayan
galau. Bisaan dia nyanyiinnya begitu. Benar-benar bikin tenang.” Balas
yang lainnya.
“Hahaha, jeongmal? Aku tidak tahu kalau Yesung seperti itu!” Kyuhyun
tertawa terbahak-bahak dengan Donghae saat masuk kedalam kelas disusul
wajah bete milik Yesung.
“Apaan sih? Ikan amis diam deh!” Balas Yesung kesal. “Ssst! Diam
deh.” Ujar Kyuhyun menyuruh mereka berhenti untuk bicara. “Dengar siapa
yang nyanyi.”
“Neomu neomu areumdawo ne meosubae neogsi ppajyeobeorin na,
ppajyeobeorin na…” nyanyi Ryeowook ditempat duduknya dengan mata
terpejam. Yesung saling berpandangan dengan kedua temannya. “Sorry Sorry
Answer?” Gumam Yesung sambil ngeluarin smirk.
Dengan cepat ia berlari kedepan Ryeowook dan mendekatkan wajahnya
seperti di kantin tadi. Tangannya menarik salah satu headsead namja itu
“Sangsahal su eobseo neoreul irnneundaneun geot~ Naega eobsi
saranghaneun sarmiran neon geol, i sunganeul gieokhalkke maengsehalkke…
neol cheoeumcheoreom baraboneun haebaragi kkot~”
(Aku tak bisa membayangkan jika kehilanganmu~ Hidupku sendiri tanpa
dirimu, Aku janji aku akan ingat saat ini… Aku terlihat seperti bunga
matahari~)
Suara Yesung yang begitu menggetarkan hati membuat Ryeowook tak bisa berkata-kata selain melanjutkan nyanyian Yesung.
“machi neon nareul guwonhage bonaejin geol~ Saranghaneun sarmi naege
heorakdoen geol~” (Seolah kau dikirim sebagai penolongku~ Sebuah
kehidupan yang bisa kucintai~) Yesung langsung menempatkan jari
telunjuknya di bibir Ryeowook.
“geudaemaneuro naneun chungbunhae, Finally you in my life~” (Aku puas
hanya denganmu, akhirnya kau dalam hidupku~) Bibir Yesung mengecup
sekilas bibir Ryeowook.
Semburat merah muncul menghiasi pipi Ryeowook. Wajah terkejut datang
dari seluruh orang yang ada di kelas tersebut. Kyuhyun yang liciknya
merekam semua itu bergumam, “Aku harap mereka jadian.”
Wajah mungil itu menghadap samping, malu menatap wajah Yesung yang
sukses membuatnya merasakan debaran hangat di dadanya. “Apelnya keluar
lagi~”
“Yesung!” Ketusnya malu saat Yesung mengecup pipinya. “Awas saja pas
di kamar.” Geramnya dengan wajah memerah. Namja tampan itu menyengir
lebar. Ia beranjak dari hadapan Ryeowook menuju meja kosong untuknya.
Donghae geleng kepala melihat perilaku Yesung yang terang-terangan
menunjukan perilaku ‘bejat’nya itu. “Suaramu keren.” pujinya sambil
merangkul Yesung. “Hm?” Yesung tersadar, barusankan dia nyanyi lagu
ballad!
“Sudah kubilang kau cocok dengan lagu genre ballad, Kura-kura!”
Donghae mengacak gemas rambut Yesung kemudian lari ke tempat duduknya
sebelum ia dilempar oleh Yesung.
“Ballad? Aku lebih suka rock.” Gumamnya galau. Baru kali ini dia
kepikiran serius tentang masalah seperti ini. Biasanya juga cuek bebek.
.
.
.
“Ya! Kubilang berhenti, namja brengsek!” Seru Ryeowook sambil mengejar
teman sekamarnya yang berlari kabur itu. Sebelumnya, Yesung mencium
pipinya lagi di halaman sekolah saat pulang tadi.
Yesung hanya tertawa dan tetap berlari menghindari Ryeowook. “Dasar
lemot! Larinya lambat banget sih!” Sahut Yesung dari kejauhan. Namja
mungil itu berhenti dan mengambil nafas. “Argh! Capek ah! Aku mau pulang
saja.” Gumamnya.
Kening milik Yesung mengerut ketika Ryeowook berjalan kearah yang
berbeda. Ia berlari menghampiri
Ryeowook, “Apel! Mau kemana?” Tangannya
merangkul tubuh mungil Ryeowook.
Krek!
“Aw!” Yesung menarik tangannya dan meniupi bekas gigitan Ryeowook,
“Ya! Sakit tahu, Apel!” Sepasang mata caramel itu menatapnya tajam dan
menendang kakinya, “Berisik! Jangan panggil aku ‘Apel’ lagi! Arraseo?”
Walaupun mengaduh kesakitan, Yesung tetap menolak pernyataan
Ryeowook. “Shireo! Kau lebih manis jika kupanggil ‘Apel’!” Gombal
Yesung. Namja manis itu tertohok, “Mwo? Neo michesseo?” Ryeowook memukul
kepala Yesung bertubi-tubi.
Di kejauhan, sepasang sejoli melihat perilaku kekanakan mereka
berdua. “Sudah kubilang, pasti mereka mengira dunia hanya milik mereka
berdua.” Ujar Kyuhyun sambil geleng kepala.
“Ehm? Iya sih. Tapi katamu Ryeowook galak. Dia mana galak! Malah imut
tahu gak?” Balas Donghae. “Memang begitu. Beberapa orang juga bilang
dia imut tapi kalau sikapnya suka ngebentak kayak gitu kan namanya
galak!”
Donghae mengangguk, “Oh iya, Hae.” Namja ikan itu menoleh, “Jadi
uke-ku yuk?” Kyuhyun menggandeng tangan Donghae. “What?!” Sepasang mata
Donghae membulat. “Wo… wo.. Are you crazy? Im Seme!” Ujar Donghae sok
berbahasa inggris.
“Hahaha! Santai saja. Aku bercanda kok. Lagipula kau tidak cocok jadi
uke~” Kyuhyun menoel-noel dagu Donghae. Tubuh Donghae merinding
seketika, “Ih… Kyuhyun gila beneran!”
Balik lagi ke YeWook couple, Yesung masih saja menggoda Ryeowook.
“Apel~ Ubahlah sifatmu~” Rayunya sambil ngerangkul Ryeowook tanpa
perlawanan. “Cih, sifatku yah memang begini! Mau dirubah apanya?”
“Galakmu!” Yesung menyentil hidungnya. “Kau terlalu galak dengan
wajah manis itu, Apel.” Ryeowook mengembungkan pipinya, mencegah warna
semburat merah muncul lagi. “Diamlah, Yesung!”
Sepanjang koridor menuju kamar 303, Yesung masih setia menggombal dan
merujuk Ryeowook. Sampai saat masuk kekamar, “Diam kagak?! Atau ku
banting gitar mu sekarang!” Ancam Ryeowook kesal
“Aku tahu kau tidak berani~” Yesung menaruh tasnya di meja dan
berjalan ke atas, tempat dimana ia bisa sendirian disana. Ryeowook
merengut, emang iya sih dia nggak berani tapikan dia kesal.
“Kalau begitu tutup mulutmu!” Sentaknya. Yesung mengacuhkannya dan
mengambil gitar listriknya. Memainkannya dengan suara keras. “Kim
Yesung!” Serunya kesal. Cukup sudah telinganya mendapat suara-suara
berisik dari Yesung.
“Oke, oke! Ayo kita buat perjanjian!” Ujar Ryeowook pada akhirnya.
Tangan Yesung berhenti, menatap namja yang bersandar pada mejanya itu.
“Perjanjian apa, wahai manis?”
Ryeowook kembali tertohok. Ya Tuhan, tinggal bersama Yesung bisa
membuatnya mati hanya karena gombalannya itu. “Aku akan merubah sifat
galakku jika kau berhenti menjadi rocker. Eotthe?”
Pengajuan janji Ryeowook membuat Yesung terdiam. Wajah datar yang
ditunjukkannya bisa membuat Ryeowook menyimpulkan sesuatu. Yesung
sepertinya tidak akan setuju.
“Aku setuju. Tapi dengan satu syarat dariku. Kau harus rela ku
‘rajai’” Ujar Yesung sambil mengubah posisinya duduk diranjang. Ucapan
mengejutkan dari namja bermata mutiara itu membuatnya terdiam.
“Di ‘rajai’? Maksudnya?” Tanya Ryeowook balik. Senyum mengerikan
muncul seperti biasa pada bibir Yesung. Ia turun dari atas dan mendekat
pada Ryeowook. “Apel, apa kau tahu istilah BDSM?”
Ryeowook menelan salivanya susah. “Ja-jangan bilang kalau…” Kata-kata
Ryeowook terhenti karena jari telunjuk Yesung ditaruh di bibirnya.
“Ayolah, sayang~ Jangan berpikiran terlalu ‘jorok’. Aku tidak akan
melakukan hal seperti ‘itu’ kok. Cuman saja kau harus jadi budakku.”
Lidah Yesung menjilat-jilat pipi Ryeowook denga lembut.
“Ta-tapi kalau begitu, kau mendapat keuntungan lebih!” ujarnya
sedikit takut. Tubuhnya hampir melemas dan tidak bisa duduk dengan
tegak. “Hm? Kau yakin? Aku rasa kau juga mendapat keuntungan jika
ku-budakkan.”
“Hentikan~” Ryeowook memegang bahu Yesung agar dirinya tidak jatuh
sementar Yesung asik merasakan manisnya pipi yang sudah memerah itu.
“Jadi, apa kau setuju dengan syaratku, Apel manis?” Ryeowook mengangguk
cepat. Sekarang yang harus dilakukannya hanyalah menghindar dari Yesung.
Namja tampan itu tersenyum puas. Ia menjauhkan dirinya dari Ryeowook
dan duduk di kursinya. “Ayo kita buat kontrak kalau begitu.” Yesung
mengambil kertas dan menuliskan sesuatu. Ryeowook terdiam dan hanya
berusaha mengatur nafasnya.
“Ambil ini, tanda tangan dibawah ya~” Ryeowook membaca tulisan
dikertas itu. “Perjanjian antara Yesung dan Ryeowook. 1. Ryeowook akan
merubah sifatnya yang galak menjadi lebih manis. Sebagai gantinya,
Yesung tidak akan menjadi rocker lagi.”
“2. Ryeowook akan menuruti semua perilaku dari Yesung. Jika salah
satu dari mereka berdua melanggar, ia akan dihukum oleh orang yang
satunya.” Ryeowook mengeryit, masa seperti itu juga? Tapi ia tetap tanda
tangan pada akhirnya.
Yesung mengambil kertas tersebut, “Aku yang simpan ini.” Ujarnya lalu
naik keatas. Ryeowook mengembungkan pipinya. “Kim Yesung! Harusnya aku
yang simpan!”
“Sst!” Yesung membuatnya berhenti berbicara. “Sudah kubilang kau
berhenti menjadi galak. Kenapa masih galak saja? Mau kuberikan hukuman,
Apel Manis?”
“Andwae!” Ia mengambil handuk dan berlari ke kamar mandi. Wajahnya
pasti selalu memerah ketika mendengar kata ‘Apel’. Yesung tertawa kecil,
“Dia manis. Aku menyukainya.” Gumam Yesung sambil tersenyum.
.
.
.Ryeowook menggaruk-garuk kepalanya tidak gatal sambil menatap mumet
buku pelajaran tentang angka-angka menyebalkan. “Kalau pembukuan aku
masih bisa, kalau matematika aku nyerah. Huhuhu.” Sedihnya sambil
menaruh kepala di meja dan menghadap samping.
Krek
Pintu kamar mandi terbuka, tanpa sengaja Ryeowook menatap langsung ke
sumber suara. “Kyaa!” Dengan cepat Ryeowook menutup wajahnya dengan
tangan dan membelakangi Yesung.
Memang apa yang dilihat Ryeowook sampai seperti itu? Jawabannya,
Yesung keluar kamar mandi dengan half naked. Tolong dicatat, HALF NAKED.
Ia dengan polosnya keluar tanpa kain sedikitpun yang menutupi tubuhnya
itu.
Yesung menepuk keningnya, “Ya ampun! Aku baru sadar kalau aku tidak
tinggal sendirian di sini!” Gumamnya bodoh. “Yak! Cepat pakai baju,
pabbo!” Seru Ryeowook dengan wajah memerah.
Sumpah demi apa kalau Ryeowook benar-benar malu. Secepat kilat Yesung
lari keatas dan secepat mungkin ia memakai baju. Ia mengira ini adalah
rumahnya sehingga kalau keluar kamar mandi tanpa pakaiankan gak terasa
malu. Sebabnya, kamar mandi miliknya kan di dalam kamarnya.
“Su-sudah belum?” Tanya Ryeowook terbata-bata. “Sudah kok. Buka saja
matamu.” Yesung berjalan kebelakang Ryeowook. Mata Ryeowook masih enggan
terbuka. “Eits, apa yang kau lihat tadi eoh?” Tangan Yesung memeluk
pinggangnya dari belakang.
“A-anou…” Ryeowook tidak berani melihat kebelakang. Pikirannya
tiba-tiba saja mengingat kejadian tadi. Lagi-lagi pipi Ryeowook memerah
tomat. “Wha~ Ada apel. Aku jadi tahu apa yang kau pikirkan.” Yesung
mencubit pipi tirus itu.
“Pasti tadi lihat bagian bawahku nih. Ketahuan banget~” Ryeowook
menggeleng cepat, “Aniyo!” Balasnya bohong padahal memang benar apa yang
dikatakan Yesung. Tepat 100% malahan.
“Mengakulah jika mau aku berhenti, Apel.”
“Ne! Aku melihatnya! Puas? Cepat pergi dariku!” Serunya malu.
“Hahaha, aku suka caramu marah. Manis banget~” Yesung melepaskan
pelukannya dan beralih pada PRnya. “Matematika ya? Tanya Kyuhyun saja
ah~”
“Kyuhyun?” Ryeowook menoleh pada Yesung yang tahu-tahunya sudah di
depan pintu. “Yesung! Aku ikut kalau kau mau ke kamar Kyuhyun!” Ryeowook
baru ingat kalau Kyuhyun jagonya matematika.
Beberapa saat kemudian, Yesung dan Ryeowook sudah eksis di depan
pintu kamar 305, kamar sang Raja matematika dan Sang ikan. “Congek~
Kuyun~ Bantuin bikin PR dong!” Yesung dengan seenak jidat memanggil
mereka asal-asalan.
“Kau gila ya? Masa nama mereka kau begituin?” Kata Ryeowook sambil
masuk kekamar. “Congek! Kuyun!” Yesung tidak menghiraukan perkataan
Ryeowook dan sekarang cengo melihat kegiatan duo itu.
“Ya! Memangnya kalian sudah selesai ngerjain PR?” Yesung dengan kasar
memukul kepala-kepala itu. Rupanya mereka sedang asik main game,
saudara-saudara. “Ecung!” Mereka meringis bersama.
Sementara ketiga orang itu sedang berdebat, Ryeowook dari kejauhan
hanya menggigit bibir bawahnya. “Sepertinya mereka asik sekali walaupun
sedang berantem begitu.”
“Jadi pengen bisa ikut begitu.” Ryeowook mempout bibirnya. Tiba-tiba
saja dia merasa iri. Padahal dulu tuh dia lebih suka sendirian daripada
bergaul dengan orang lain. Kenapa sekarang ngebet punya teman?
“Hei, jangan melamun dengan binir seperti itu.” Yesung dengan cepat
mengecup bibirnya. Ryeowook bahkan tak sadar kalau Yesung ada didekatnya
kalau saja bibirnya tidak dicium. “Jangan salting. Mending nyontek PR
mereka. Mereka sudah selesai tuh!”
Yesung tersenyum manis. ‘Senyumnya…’ Ryeowook terpaku. Senyum manis
milik Yesung mampu membuatnya tidak bersuara. “Hei, cepatlah. Sebentar
lagikan mau makan malam.” Suruh Yesung.
“Arraseo!”
.
.
.
Sejuta pandangan melihat kearah kedua sejoli yang sedang mesra-mesraan
-Atau lebih tepatnya salah satunya-. “Mereka pacaran?” desas desus seisi
kantin malam itu terus mengalir.
“Apel, sudah kubilang jangan galak seperti itu.” Ujar Yesung dengan
sabar ketika Ryeowook memelototi mereka satu persatu. “Itukan tidak
galak. Itu namanya nggak suka!” Balasnya judes. “Apel sayang~ Ingat
perja.jian kita kan? Mau nanti kuhukum eoh?”
Ryeowook mengembungkan pipinya, jangan sampai pipinya memerah lagi.
“Sudahlah. Aku tidak mau di apa-apakan olehmu saat ini.” Ryeowook
menyuapkan sesendok nasi kemulutnya. “Jeongmal? Berarti kalau dikamar
boleh ya?” Yesung mengedipkan mata genit.
Ryeowook sih iya saja. Yang terpenting sekarang dia harus selamat
dari tingkah mesum nan gombal Yesung. Jangan sampai ia di cap seorang
namja tidak tahu diri.
“Makan yang benar dong. Masa sampai belepotan gini?” Jari Yesung
mengambil nasi yang ada di pingir bibir Ryeowook kemudian memakannya.
“Manis. Nasi ini begitu manis sepertimu.”
Ohok!
“Gwaenchanayo?” Yesung memberikannya air putih. Ryeowook langsung
meneguknya sampai habis. “Kau selalu membuatku seperti ini!” Namja manis
itu menundukkan wajahnya.
“Aku selesai makan!” Lanjutnya sambil berlalu meninggalkan Yesung. “Lho? Tunggu aku!”
The End
or
The And
Geen opmerkings nie:
Plaas 'n opmerking